Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Surat Cerai Istri Kepada Suami Berbentuk Gugatan

Apa dalam kurun waktu dekat Anda akan melontarkan surat perceraian untuk suami Anda? Awalnya seharusnya Anda dalami dahulu dari contoh surat cerai atau surat gugatan cerai, agar Anda dapat paham dan mengerti apa yang diperlukan dalam surat itu.

Siapakah yang ingin berpisah? Tapi, bila jalan itu yang perlu dilakukan untuk kepentingan bersama kenapa tidak? Satu perihal yang perlu dikenang bila pilih perceraian ialah jalan yang terbaik, yakni beberapa anak tidak boleh ditelantarkan. Walau pilih berpisah suami atau istri seharusnya menimbang dan memerhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan perceraian.

Contoh Surat Cerai Istri Kepada Suami Berbentuk Gugatan

Jika Cerai Sebagai Jalan Terbaik

Tidak ada yang prima dalam kehidupan ini, begitu hal dengan sebuah pernikahan. Seluruh orang sudah pasti mengharap pernikahannya akan abadi sepanjang umur, tetapi apa daya di tengah-tengah perjalanan waktu didera badai dan tidak mampu meredamnya, berpisah ialah salah satu jalan terbaik.

Tidak ada yang keliru bila Anda putuskan akan berpisah dengan pasangan Anda. Seandainya itu telah keputusan Anda berdua dengan pasangan dan telah diperhitungkan secara masak, perceraian memang jalan yang terbaik untuk dilakukan.

Masalahnya di sini yaitu bila harus dipertahankan, tapi jika nanti cuman akan sama-sama sakiti, menjaga pernikahan bukan langkah yang arif.

Bila bertahan, tapi seperti api dalam sekam, setiap saat pasti membaca , dan batin yang pada akhirnya tersika, buat apa diteruskan. Sakit memang bila harus hadapi realita kita harus berpisah atau pisah dengan pasangan kita.

Ibaratnya kita akan kehilangan belahan jiwa yang sejauh ini temani, senang duka sudah ditempuh, pahit manis kehidupan dirasa berdua, tetapi bila sudah retak dan tidak dapat diutuhkan kembali tidak boleh dipaksanya.

Bila berpisah anak yang bakal jadi korban, itu benar. Tapi, jika berpisah dengan baik dan didiskusikan secara baik di antara pasangan yang bakal berpisah, peluang anak dapat terima atau keadaan mental anak tidak terusik. Anda juga harus memerhatikan perubahan jiwa dan psikis beberapa anak dengan menyemangati mereka jika yang akan datang akan baik saja.

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat ingin memutuskan berpisah dengan pasangan kita. Misalkan, bagaimana hak asuh anak nanti, apa turut dengan istri atau mungkin dengan suami, atau mungkin ditata agenda tatap muka dengan beberapa anak.

Juga bisa bagaimana pembagian harta gono-gini yang terkumpul sepanjang pernikahan, dan ada banyak poin utama yang lain. Nach, semuanya harus jadi perhatian dengan cermat kembali, agar saat telah ketuk palu tidak ada kata menyesal.

Argumen Pasangan Memilih Berpisah

Saat sebelum kita mengulas berkenaan surat perceraian, sebaiknya kita susuri lebih dulu apa sebagai pemicu perceraian. Sama seperti yang telah sedikit disentil di atas, siapa sich yang ingin berpisah, tapi bila memang itu yang paling bagus untuk dilakukan, harus kita harus berpisah.

Argumen pasangan pilih berpisah ini akan terkait dengan surat gugatan cerai yang bakal dikirimkan. Satu perihal yang perlu dikenang layangan surat gugatan perceraian ini didalamnya sesuai argumen kenapa harus berpisah.

Lepas dari apa argumen berpisah itu kesepatakan bersama-sama dan langkah yang kekerabatan, atau ada permasalahan prahara rumah tangga seperti KDRT, perselingkuhan, ke duanya masih membutuhkan surat gugatan perceraian.

Jarang-jarang sekali surat gugatan perceraian itu di layangkan cuman memang ke-2 pasangan ingin berpisah, tapi yang banyak terjadi ialah kasus atau beberapa hal yang dipandang mencemari pernikahan. Dalam kata lain umumnya surat gugatan cerai itu dikirimkan karena terjadi pelanggaran loyalitas pernikahan dengan pasangan.

Umumnya gugatan perceraian yang terjadi itu karena salah satunya faksi tak lagi penuhi kewajibannya secara baik, salah satunya faksi tidak memberi nafkah lahir batin yang ideal untuk keluarganya.

Juga bisa karena ada tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dilaksanakan oleh suami atau istri, sampai permasalahan perselingkuhan yang dilaksanakan salah satunya faksi.

Kenapa asalan ini penting? Karena argumen ajukan perceraian ini yang bakal dibikin dalam surat gugatan cerai nanti. Lantas, argumen berikut yang bakal jadi ujung tombak apa permintaan cerai kita yang diwakili dalam surat akan disanggupi atau mungkin tidak. Ini dapat Anda saksikan dalam contoh surat gugatan cerai yang ada.

Contoh Surat Cerai Istri Kepada Suami (Gugatan)

Saat sebelum membuat surat gugatan cerai ke pasangan Anda, seharusnya Anda lihat lebih dulu contoh surat gugatan cerai ini. Ini dilaksanakan agar Anda tidak salah tuliskan apa yang penting dan seharusnya dibikin didalamnya. Berikut dapat Anda saksikan untuk didalami.

Kepada Yth:

Bapak/Ibu ketua Pengadilan Negeri/Agama Kota Bandung

di

Tempat


Dengan hormat,

Bersamaan dengan surat ini, saya yang bernama Rina Susanti, agama Islam, usia 35 tahun, pekerjaan guru, dengan alamat Jl. Mangga No.45 Ahmat Yono, Kota Bandung, yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini saya selaku penggugat akan mengajakan gugatan cerai terhadap Ujang Karim, agama Islam, usia 37 tahun, pekerjaan swasta, yang beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 36, Anggrek Timur, Cimahi, yang selanjutnya disebut sebagai pihak TERGUGAT.

Adapun alasan saya melayangkan surat gugatan cerai ini adalah sebagai berikut:

1. Pada tanggal 10 Desember 2010, PENGGUGAT dan TERGUGAT sudah melangsungkan pernikahan dan sudah tercatat di Kantor Urusan Agama Kota Bandung, dengan Akta Pernikahan dengan nomor ________, tertanggal ________

2. Selama menjalani pernikahan PENGGUGAT dan TERGUGAT sudah dikaruniai dua orang anak yang bernama Didin Supadin, laki-laki, yang lahir di Bandung, tanggal______ dengan Akta kelahiran No______tertanggal______, serta Sani Melati, perempuan, yang lahir di Bandung, tanggal______dengan Akta Kelahiran No______tertanggal______

3. Sejak awal pernikahan berlangsung, TERGUGAT sudah memiliki tabiat dan sifat yang baru PENGGUGAT ketahui, yaitu suka mabuk-mabukan, bersikap kasar, suka memukul, dan seringkali pulang larut malam tanpa alasan yang jelas.

4. TERGUGAT memang bekerja, tetapi sebagian besar gajinya digunakan bukan untuk kepentingan dan nafkah anak-anak beserta istrinya.

5. Bila PENGGUGAT memberikan masukan atau nasehat, TERGUGAT bukannya malah menyadarinya dan mengubah kebiasaan buruknya, tetapi tetap melakukan pemukulan terhadap PENGGUGAT, bahkan dihadapan anak-anak yang masih kecil dan belum mengerti apa-apa.

6. Kebiasaan dan sikap kasar TERGUGAT semakin menjadi semenjak lahirnya anak kedua dari TERGUGAT/PENGGUGAT.

7. TERGUGAT juga tidak pernah mau mendengar dan membahas masalah ini dengan PENGGUGAT, yang akhirnya mendorong PENGGUGAT untuk membahasnya dengan keluarga TERGUGAT guna menemukan penyelesaian dan keluarga TERGUGAT juga selalu memberi nasehat, tetapi tidak ada hasil dan TERGUGAT tetap dengan kebiasaan buruknya.

8. Sikap TERGUGAT yang tidak mau berubah itu menjadi alasan PENGGUGAT untuk tidak lagi mau melanjutkan dan menjalani pernikahan dengan TREGUGAT.

9. Lembaga penikahan yang sesungguhnya adalah wadah bagi PENGGUGAT dan TERGUGAT saling mengisi, menghargai dan menghormati serta membantu dan mendidik satu sama lain tidak lagi dirasakan oleh PENGGUGAT.

10. Rumah tangga yang TERGUGAT dan PENGGUGAT jalani selama ini juga tidak bisa menanamkan budi pekerti yang baik untuk anak-anak TERGUGAT dan PENGGUGAT.

Berlandaskan uraian di atas, PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim yang akan memeriksa perkara perceraian ini untuk memberikan keputusan sebagai berikut:

1. Menerima ajuan gugatan cerai dari PENGGUGAT.

2. Mengabulkan ajuan gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan alasan.

3. Memberi pernyataan putusnya tali pernikahan di antara PENGGUGAT dan TERGUGAT, sebagaimana yang ada dalam Akta Pernikahan No______yang tercatat di Kantor Urusan Agama Kota Bandung.

4. Memberikan pernyataan hak asuh anak serta pemeliharaan anak ada di tangan pihak PENGGUGAT.

5. Memberikan hukuman pada TERGUGAT dengan memberikan uang addah dan nafkah anak sebesar Rp.3.500.000,- per bulan.

6. Memutuskan beban semua biaya perkara cerai kepada pihak TERGUGAT.

Apabila Majelis hakim menghendaki lain, PENGGUGAT mohon untuk membuat keputusan yang seadil-adilnya.

Atas perhatian dan waktunya, PENGGUGAT ucapkan terima kasih

Bandung,________

Hormat Penggugat

Rina Susanti

Demikian uraian mengenai perceraian dan contoh surat cerai istri kepada suami yang sering dilayangkan ke pengadilan agama. Semoga uraian tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Mang Aip
Mang Aip Semoga Hari Esok Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Contoh Surat Cerai Istri Kepada Suami Berbentuk Gugatan"