Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Tips Menuliskan Surat Pengalaman Kerja

Surat pengalaman kerja berkaitan erat dengan dunia pekerjaan. Dewasa ini orang ramai berburu pekerjaan. Mungkin saja hal ini juga terjadi pada Anda.

Mendapatkan pekerjaan memang cukup sulit, apalagi mencari pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan pengalaman, pendidikan dan kemampuan Anda.

7 Tips Menuliskan Surat Pengalaman Kerja

Mendapatkan sebuah pekerjaan yang tanpa disangka-sangka saja mungkin sudah sangat menguntungkan.Dan dalam setiap pekerjaan pada umumnya surat pengalaman kerja agaknya menjadi syarat mutlak dalam melamar sebuah pekerjaanyang diidam-idamkan.

Berburu Pekerjaan Impian dan Tip Menulis Surat Pengalaman Kerja

Siapa dari Anda yang tidak ingin memeroleh sebuah pekerjaan impian. Dan idealnya sebuah harapan, adalah dapat memeroleh pekerjaan sesuai dengan jalur sekolah, pendidikan dan pengalaman yang dimiliki.

Seorang yang beruntung mendapatkan pendidikan yang memadai saat masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, sudah barang tentu mengharapkan sebuah pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang ia pelajari.

Contohnya seorang yang kuliah di Jurusan Arkeologi berharap dapat menjadi seorang arkeolog sejati. Seorang yang kuliah di Fakultas Ekonomi, sedikitnya berharap untuk dapat menjadi seorang ekonom, atau paling tidak menjadi seorang ekonom terapan dan yang ilmunya masih dalam satu jalur. Seperti menjadi seorang accountant, kerja di bank, menjadi pengamat ekonomi dan lain sebagainya.

Selanjutnya, bagi Anda yang kurang beruntung mendapatkan pendidikan tinggi, namun kaya akan pengalaman kerja, juga tetap berharap, akan selalu mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik dari sisi gaji maupun fasilitas yang diperoleh pada perusahaan baru yang dilamarnya.

Kondisi ini sebenarnya hal lumrah, manusiawi dan memang merupakan naluri seorang. Maka untuk kedua kondisi seperti yang disebutkan di atas, biasanya Anda akan selalu membutuhkan sebuah surat referensi kerja. Dan jenis surat seperti itu biasanya dibagi dua, yakni:

  • Surat yang menunjukkan pengalaman kerja yang dibuat sendiri oleh si calon tenaga kerja.
  • Dan surat yang menunjukkan pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan lama sebagai tempat kerja sebelumnya yang berfungsi sebagai surat referensi.

Kedua surat tersebut sama-sama valid untuk digunakan bagi si pencari kerja untuk melengkapi surat lamaran kerja yang dikirimkannya pada sebuah perusahaan atau institusi kerja yang diinginkan.

Proses-Proses Perekrutan Tenaga Kerja

Dalam dunia kerja, sudah merupakan hal umum untuk melampaui beberapa proses. Dari mulai proses perekrutan tenaga kerja, orientasi tenaga kerja, hingga akhirnya mulai bekerja. Yang apabila diringkas akan terjadi proses sebagai berikut:

Proses perekrutan tenaga kerja. Yang meliputi beberapa tahapan, antara lain:

  • Pembukaan lowongan kerja disesuaikan dengan kebutuhan tenaga-tenaga kerja yang baru sesuai dengan posisinya,
  • Selanjutnya adalah open recruitment atau pengumuman perekrutan, dengan cara memasang advertisement di beberapa surat kabar yang cukup qualified serta media-media online seperti website, televisi maupun radio, dan sebagainya.

Proses penyeleksian tenaga kerja. Yang meliputi beberapa tahapan, seperti:

  • Seleksi administrasi yakni proses penyeleksian calon tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan oleh perusahaan,
  • Penyisihan atas kriteria yang memenuhi untuk kemudian diundang untuk proses selanjutnya,
  • Yang terakhir adalah proses penerimaan yang meliputi interview (wawancara kerja) hingga proses negosiasi besarnya gaji.

Proses orientasi tenaga kerja. Yang meliputi beberapa tahapan, antara lain:

  • Orientasi tenaga kerja yang kadang-kadang disebut juga dengan induction. Atau proses pengenalan profil perusahaan kepada sang tenaga kerja baru.
  • Orientasi lapangan. Maksudnya adalah orientasi tenaga kerja baru sebagai pengenalan medan kerja, bahaya-bahaya kerja, peralatan kerja hingga proses-proses yang berhubungan dengan operasional, safety (keamanan kerja) hingga produksi.

Dan dari keseluruhan proses tersebut, fungsi dari sebuah surat yang berisi beberapa pengalaman kerja yang dimiliki oleh calon tenaga kerja, adalah untuk dapat memberikan pandangan secara visual dari si pemilik perusahaan yang akan merekrut tenaga kerja baru. Berupa perkiraan skill (kemampuan kerja), experience (pengalaman kerja), hingga achievement (penghargaan-penghargaan kerja).

Surat Pengalaman Bekerja = Surat Referensi

Sebuah surat pengalaman bekerja biasa disebut juga dengan surat referensi. Yakni referensi dari perusahaan lama kepada si tenaga kerja, selama menjadi tenaga kerja di perusahaannya. Dan surat referensi tersebut akan berguna kembali pada saat si tenaga kerja mencoba mencari kerja lagi pada perusahaan baru yang lainnya.

Dan perusahaan yang baru, kembali akan memberikan surat referensi kerja tersebut, apabila terjadi pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan si tenaga kerja.

Maka proses ini akan terus berulang secara terus menerus.

Biasanya, surat referensi akan dikeluarkan karena beberapa sebab pemutusan hubungan kerja. Yang disebabkan beberapa alasan seperti:

  • Terjadi pemutusan hubungan kerja tidak terhormat (PHK). Akibat kesalahan yang dilakukan oleh si tenaga kerja.
  • Terjadi pemutusan hubungan kerja akibat pekerjaan sudah selesai atau biasa disebut dengan job completion.
  • Terjadi pemutusan hubungan kerja, akibat pekerjaan dihentikan oleh pihak perusahaan dengan alasan kondisi perusahaan (bangkrut, pailit, atau dihentikan operasionalnya).
  • Terjadi pemutusan hubungan kerja yang diinginkan oleh si tenaga kerja itu sendiri, biasa disebut dengan resignation.

Dalam beberapa hal tersebut di atas, sang tenaga kerja berhak untuk mendapatkan surat referensi. Dan sebaiknya tenaga kerja harus mengetahui hak-haknya atas surat referensi tersebut.

7 Tips Menulis Surat Pengalaman Bekerja

Di awal telah disinggung bahwa ada dua surat yang berisikan pengalaman kerja sang tenaga kerja. Yakni surat yang dibuat sendiri oleh si pencari kerja, berdasarkan dari beberapa pengalaman kerja yang pernah dimiliki. Dan kedua, surat yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebagai surat referensi.

Dan secara hukum, keduanya merupakan surat sah yang valid, dan dapat digunakan kedua-duanya.

Namun khusus untuk surat yang Anda tulis dan buat sendiri, harus memerhatikan beberapa ketentuan yang wajib dipenuhi. Dan berikut adalah 7 tips cara menuliskan surat referensi kerja yang cukup menarik bagi Anda:

  1. Surat referensi harus menggunakan bahasa yang sederhana, lugas, jelas dan efektif, namun tersampaikan.
  2. Surat referensi harus mampu menjelaskan sebuah kronologis yang jelas dari beberapa pengalaman kerja yang dimiliki.
  3. Surat referensi harus mampu menunjukkan beberapa kelebihan dari kemampuan si calon tenaga kerja.
  4. Surat referensi mampu menjelaskan seluruh tugas dan kewajiban yang biasa dilakukan si tenaga kerja.
  5. Surat referensi harus mampu memuat beberapa keunggulan dari si tenaga kerja. Misalnya penghargaan yang pernah diperoleh, hadiah yang pernah didapat dari perusahaan, apresiasi yang diperoleh dari pihak manajemen maupun instansi terkait.
  6. Surat referensi harus mampu menyebutkan beberapa hal detil yang dapat memberi nilai lebih yang positif bagi si tenaga kerja.
  7. Surat referensi mampu memberi gambaran bahwa Anda memang benar-benar layak untuk direkrut oleh sebuah perusahaan baru, karena kelebihan, kemampuan, pengalaman dan pendidikan Anda. Dan atas semua keunggulan-keunggulan tersebut, Anda benar-benar mampu memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan, dan dapat menjadi aset perusahaan yang berharga.

Pentingnya surat pengalaman kerja sebagai bekal Anda dalam melamar pekerjaan bisa menambah nilai Anda di mata perusahaan tujuan. Dengan mempersiapkan surat ini, Anda sekaligus mempersiapkan diri dalam menghadapi sebuah pekerjaan baru.

Mang Aip
Mang Aip Semoga Hari Esok Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "7 Tips Menuliskan Surat Pengalaman Kerja"