Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Luas Hutan Indonesia Menyempit

Hutan menjadi elemen penting bagi keseimbangan alam dan lingkungan. Selain sebagai paru-paru dunia, kelestarian hutan juga berpengaruh pada tersedianya sumber air dan bahan makanan untuk kehidupan manusia. Hutan juga menjadi habitat bagi ribuan spesies hewan dan rumah bagi puluhan ribu jenis tumbuhan.

Sudah selayaknya semua negara memunyai kepentingan terhadap kelestarian hutan, tak terkecuali Indonesia.

Luas Hutan Indonesia Menyempit

Hutan Indonesia termasuk jenis hutan hujan dan terluas di seluruh kawasan Asia. Berdasarkan data dari Kementrian Kehutanan, luas hutan Indonesia tahun 2003 lebih dari 20 juta hektar. Potensinya sangat besar. Keanekaragaman hayatinya tertinggi dibanding hutan manapun di seluruh dunia. Sebelas persen dari seluruh tumbuhan di dunia ada di Indonesia.

Demikian juga dengan jumlah hewannya, dari seluruh mamalia di dunia, 10 persennya ada di hutan Indonesia. Hutan Indonesia juga menjadi habitat bagi 16 persen burung di dunia.

1. Deforestrasi

Seperti hutan-hutan di seluruh dunia, luas hutan Indonesia juga mengalami penyusutan (deforestrasi). Gejala itu disebabkan karena populasi penduduk yang membesar. Hutan difungsikan sebagai pendukung hidup. Selain untuk tempat tinggal, hutan dimanfaatkan juga untuk kepentingan ekonomi sebagai penghasil kayu, lahan pertanian, perkebukan, dan lokasi penambangan.

Deforestrasi hutan Indonesia melaju sangat cepat. Tahun 1960-an luas hutan Indonesia masih 82 persen dari seluruh wilayah negara. Dua puluh tahun kemudian (sekitar 1982) luasnya tinggal 68 persen. Di tahun 1995 menurun lagi tinggal 53 persen. Saat ini, luas hutan Indonesia diduga hanya tinggal 49 persen saja atau lebih kecil lagi.

Penyusutan luas hutan Indonesia terutama dipengaruhi oleh penebangan hutan, baik yang legal maupun illegal. Indonesia terkenal sebagai negara pengeskpor kayu tropis terbesar di seluruh dunia. Lebih dari 700.000 hektar hutan ditebang setiap tahunnya untuk diambil kayunya.

Namun yang menyedihkan lagi, penebangan illegal (illegal logging) jauh lebih besar. Luas Hutan Indonesia yang menghilang akibat penebangan illegal sebesar 1,2 sampai 1,4 juta hektar, jumlah yang fantastis.

Bukan tidak mungkin, jika laju deforsetrasi tersebut tidak dicegah, luas hutan Indonesia akan semakin kecil kemudian menghilang. Pada 2005 yang lalu, WWF melakukan sensus hutan di Kalimantan, pulau yang memiliki hutan terluas di Indonesia. WWF memprediksi, luas hutan Kalimantan di tahun 2010 mencapai 44,4 persen. Namun, sepuluh tahun kemudian (2020) luasnya tinggal 32,6 persen saja.

2. Pengelolaan yang Bijak

Semakin mengecilnya luas hutan Indonesia adalah masalah yang sangat serius. Perlu ada langkah jitu untuk menghentikannya. Kunci utama untuk menahan laju deforestrasi itu adalah dengan menerapkan pengelolaan yang bijak terhadap hutan Indonesia. Penebangan hutan harus ditekan seminim mungkin dan pelaku illegal logging harus ditindak tegas. Yang tak kalah pentingnya adalah memperhitungkan kelestarian hutan disamping potensi ekonominya.

Dari banyak gagasan pengelolaan hutan, ada salah satu ide yang sangat menarik yaitu memanfaatkan hutan sebagai objek wisata (eko-turisme). Kondisi alami hutan dengan sejumlah bukit dan tebingnya, lengkap dengan hewan-hewan liar yang hidup di dalamnya merupakan potensi luar biasa yang menarik bagi wisatawan.

Apalagi, banyak jenis tumbuhan langka, bunga jenis anggrek yang tak ada duanya di dunia, dan beberapa spesies serangga khas tropis hidup di hutan Indonesia. Memanfaatkan hutan sebagai salah satu tujuan wisata sangat efektif menanggulangi penyusutan luas hutan Indonesia.

Mang Aip
Mang Aip Semoga Hari Esok Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Luas Hutan Indonesia Menyempit"